REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemimpin Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah, mengaku bertanggung jawab atas ledakan-ledakan
yang melukai empat tentara Israel yang menyusup ke Lebanon selatan pekan lalu.
Nasrallah mengatakan kepada televisi Al-Mayadeen yang berbasis di Beirut bahwa para pejuang Hizbullah yang menanam bom-bom di daerah yang mereka ketahui sebelum tentara Israel akan lewati.
Mereka meledakkan salah satu bom ketika kelompok pertama pasukan khusus Israel mencapai daerah tersebut. ''Bom kedua dipicu ketika bala bantuan Israel tiba di tempat kejadian,'' kata Nasrallah.
Pihak militer Lebanon mengatakan bahwa tentara Israel telah melintasi 400 meter ke dalam wilayah Lebanon ketika ledakan-ledakan terjadi.
Seorang juru bicara Israel mengatakan bahwa hanya empat tentaranya yang terluka saat terjadi satu aktivitas di dekat perbatasan.
"Ini adalah operasi terkontrol dan terencana," kata Nasrallah mengenai ledakan-ledakan tersebut. "Itu tidak disengaja dan tidak (disebabkan oleh) ranjau yang ditinggalkan oleh pendudukan Israel."