REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Penguasa Mesir telah menutup Rafah, pintu perbatasan dengan Jalur Gaza, untuk waktu tak terbatas dengan alasan keamanan. Mesir menutupnya sehari setelah kekerasan berdarah yang mematikan pada Rabu (14/8) lalu. Demikian seorang sumber keamanan mengatakan kepada AFP.
''Ratusan musafir Palestina terdampar di kedua sisi perbatasan yang merupakan satu-satunya pintu masuk ke wilayah Palestina pimpinan Hamas yang melangkahi Israel,'' kata saksi mata.
Langkah itu diambil menyusul kekacauan di Mesir pada Rabu akibat tindakan keras pasukan keamanan terhadap pendukung setia presiden terguling Muhammad Mursi.
Pihak berwenang di Mesir menutup perbatasan tersebut selama beberapa hari setelah militer menggulingkan Mursi pada 3 Juli lalu kemudian membukanya kembali setelah empat hari.
Hamas mengecam keras tindakan pasukan keamanan yang menggunakan kekerasan untuk membubarkan kemah para pemrotes yang mendukung Mursi.
Sedikitnya 464 orang terbunuh dalam kekerasan di seluruh Mesir yang dipicu oleh tindakan tegas pasukan keamanan itu.