Kamis 15 Aug 2013 23:42 WIB

Survei: Kekerasan Terhadap Dokter di Cina Meningkat

Dokter. Ilustrasi
Foto: arabianbusiness.com
Dokter. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  BEIJING -- Kekerasan terhadap staf medis di berbagai rumah sakit di Cina telah naik dalam beberapa tahun belakangan, demikian hasil survei yang disiarkan oleh Perhimpunan Rumah Sakit Cina (CHA) pada Kamis.

Jumlah rata-rata serangan per tahun terhadap dokter di setiap rumah sakit meningkat dari 20,6 serangan pada 2008 jadi 27,3 serangan pada 2012, kata survei tersebut. Jajak pendapat itu dilakukan di kalangan staf dan pasien di 316 rumah sakit di seluruh Cina dari Desember 2012 sampai Juli 2013.

Perawatan yang tak memuaskan, komunikasi yang buruk antara pasien dan dokter, laporan media yang menyimpang dan biaya besar menjadi penyebab utama serangan. Sementara itu, konflik sosial, hilangnya kepercayaan dan tuntutan dan pasokan sumber medis yang tak seimbang menggaris-bawahi peningkatan kerusuhan, demikian kesimpulan survei itu.

Selain itu, dampak obat, kualitas produk, prilaku medis tanpa kesalahan dan kerusakan akibat kondisi pribadi pasien memberi sumbangan bagi 50 persen percekcokan yang berkaitan dengan perawatan kesehatan, kata survei tersebut sebagaimana dilaporkan Xinhua --yang dipantau di Jakarta, Kamis (15/8) malam.

Pada 2012, seorang pria menyerang pegawai di satu rumah sakit lokal di Kota Hefei di Provinsi Anhui, Cina Timur, menewaskan seorang kepala perawat dan melukai empat orang lagi.

Hampir 40 persen staf medis yang ditanyai mengatakan mereka berencana meninggalkan profesi itu akibat peningkatan kekerasan, kata survei tersebut.

Survei itu menyarankan asuransi medis yang baik dan sistem penanganan resiko, peningkatan penanganan krisis dan pengobatan pihak ketiga dapat membantu meredakan ketegangan antara pasien dan staf medis.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement