Jumat 16 Aug 2013 08:56 WIB

Saatnya Indonesia Balas Budi kepada Mesir

Jasad demonstran pendukung presiden terguling Mesir, Muhammad Mursi, diletakkan di lantai di rumah sakit darurat di dekat Masjid Rabaa Adawiya, Kairo, Rabu (14/8).
Foto: EPA/Mosaab Elshamy
Jasad demonstran pendukung presiden terguling Mesir, Muhammad Mursi, diletakkan di lantai di rumah sakit darurat di dekat Masjid Rabaa Adawiya, Kairo, Rabu (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mesir sangat berjasa kepada Indonesia menjelang proklamasi kemerdekaan Indonesia. Negeri Piramida itu menjadi negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, saat dunia internasional masih meragukan.

"Indonesia sebagai negara yang pernah dibantu Mesir, bagaimana bantuan Indonesia saat ini," kata anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Dewi Aryani di Jakarta, Jumat (16/8).

Dewi Aryani mengimbau Pemerintah Indonesia mengambil langkah tegas menyikapi krisis di Mesir. "Langkah tegas itu adalah mengajak OKI (organisasi negara-negara Islam internasional) untuk mencari solusi bersama," kata Dewi Aryani.

Menurut Dewi, Pemerintah Indonesia hendaknya segera mengajak OKI mengadakan rapat guna mencari solusi bersama, menjadi penengah, dan jika perlu menjadi mediator. Di sisi lain, Dewi mengapresiasi langkah tegas Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, yang mengutuk keras kerusuhan berdarah di Mesir.

Bahkan, Presiden Obama memutuskan menunda latihan militer bersama, Amerika Serikat dan Mesir, yang direncanakan pada September 2013. "Kami menunggu langkah tegas dari Pemerintah Indonesia," katanya.

Kerusuhan berdarah di Kairo, Mesir pada 14 Agustus 2013, dimana militer Mesir yang menjatuhkan Presiden Mursi, menyerang warga pendukung Mursi yang melakukan unjuk rasa. Akibat penyerangan tersebut, diberitakan sekitar 2.200 orang tewas dan ribuan lainnya luka-luka.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement