Jumat 16 Aug 2013 09:12 WIB

Astagfirullah.. Polisi Mesir Serbu Masjid Tempat Mayat Korban Pembantaian

Rep: Nur Aini/ Red: Didi Purwadi
Jasad demonstran pendukung presiden terguling Mesir, Muhammad Mursi, diletakkan di lantai di rumah sakit darurat di dekat Masjid Rabaa Adawiya, Kairo, Rabu (14/8).
Foto: EPA/Mosaab Elshamy
Jasad demonstran pendukung presiden terguling Mesir, Muhammad Mursi, diletakkan di lantai di rumah sakit darurat di dekat Masjid Rabaa Adawiya, Kairo, Rabu (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pasukan keamanan Mesir menyerbu sebuah masjid yang digunakan untuk meletakkan ratusan mayat korban kekerasan Rabu lalu. Pasukan menembakkan gas air mata sebelum masuk ke Masjid Iman di Nasr City, timur Kairo dan memaksa orang keluar.

Keluarga dari pendukung Muhammad Mursi berbondong-bondong ke masjid untuk mencari mayat anggota keluarga mereka setelah hilang akibat penyerbuan pasukan keamanan di Rabaa al-Adawiya.

Berdasarkan laporan saksi kepada Mi'raj News Agency, Jumat (16/8), pasukan keamanan hanya mengizinkan orang tidak berjenggot meninggalkan masjid. Sementara, mereka yang berjenggot ditahan di dalam.

Dalam laporan, 259 mayat disemayamkan di dalam masjid itu, termasuk 12 mayat yang tidak dikenal. Pasukan keamanan Mesir membubarkan paksa dua kubu utama demonstran pro-Mursi di al-Adawiya Square dan Nahda Square.

Bentrokan kemudian berkobar antara pendukung Mursi yang marah dengan pasukan keamanan di beberapa provinsi.

Departemen Kesehatan Mesir mengatakan setidaknya 578 orang tewas dalam kekerasan tersebut, termasuk 228 di Rabaa dan 90 orang di Nahda. Jumlah korban tewas secara resmi yang diberikan departemen kesehatan jauh di bawah angka yang diberikan aliansi nasional.

Koalisi partai-partai Islam pro-Mursi itu menyebut jumlah kematian di Rabaa al-Adawiya sendiri mencapai 2.600 orang.

Sementara itu, laporan MINA menyebut jumlah korban masih simpang siur. Sebuah sumber mengatakan 300 orang tewas di Nasr City dan sekitar 2.300 orang tewas di provinsi lain di mana warga memproters hal yang sama di seluruh Mesir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement