Jumat 16 Aug 2013 11:10 WIB

Ulama Palestina Kecam Pembantaian di Mesir

Jasad demonstran pendukung presiden terguling Mesir, Muhammad Mursi, diletakkan di lantai di rumah sakit darurat di dekat Masjid Rabaa Adawiya, Kairo, Rabu (14/8).
Foto: EPA/Mosaab Elshamy
Jasad demonstran pendukung presiden terguling Mesir, Muhammad Mursi, diletakkan di lantai di rumah sakit darurat di dekat Masjid Rabaa Adawiya, Kairo, Rabu (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Puluhan ulama dan dai Palestina di Jalur Gaza turut serta dalam aksi protes yang digalang oleh Persatuan Ulama Palestina, Rabu (14/8) sore, untuk mengecam pembantian yang dilakukan pasukan keamanan Mesir dalam membubarkan unjuk rasa damai di lapangan Nahdhah dan Rabiah Adawiyah, Kairo, Mesir.

Ketua Persatuan Ulama Palestina, Dr. Salim Salamah, menimpakan tanggung jawab sepenuhnya kepada dinas keamanan Mesir atas apa yang terjadi pada para ulama Mesir yang ada di lokasi unjuk rasa. Dia menyerukan kepada para ulama pentingnya menjelaskan bahayanya menumpahkan darah.

Salim menyerukan anggota militer tidak tenggelam dalam melakukan kejahatan karena kewajiban utama mereka menjaga keamanan rakyatnya dan bukan membunuhnya.

''Rakyat Mesir punya hak untuk melakukan untuk rasa dengan bebas,'' kata Salim Salamah seperti dikutip Pusat Informasi Palestina.

Sementara anggota Persatuan Ulama Palestina, Marwan Abu Ras, mengatakan para jurnalis Mesir yang menghalalkan kehormatan, panjang lisan dan memalsukan fakta itu sama saja ikut serta bersama para pembunuh dalam membunuh para pengunjuk rasa.

Marwan pun mengecam para pembantai. “Kalian tidak akan selamat dari siksa Allah atas keikutsertaan kalian bersama para pembunuh yang menumpahkan darah rakyat Mesir dan dukungan kalian kepada para penjahat,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement