REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak seperti biasanya, shalat Jumat di Masjid Istiqlal Jakarta, (16/8) disertai doa qunut pada rakaat kedua. Ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinan terhadap tragedi kemanusian yang terjadi di Mesir.
Doa untuk Mesir dibaca sebanyak tiga kali. "Allahummansuril ikhwanana fi misro" (Ya Allah, bantulah saudara kami yang berada di Mesir) dan "Allahumma allif baina qulubil mu'minina fi Misro" (Ya Allah, satukan hati antara orang-orang beriman yang berada di Mesir)." Selain itu, terselip juga doa untuk Palestina, Iraq, Suriah, Afganistan, Pakistan, dan Myanmar.
Beberapa jamaah ada yang kaget, karena pembacaan doa qunut tersebut memang tak biasa. "Saya tadi sudah mau sujud, tapi bangun lagi. Biasanya qunut itu di shalat subuh, ya?" celoteh salah seorang jamaah.
Memang, sebelum melakukan shalat, imam Ustaz H Ali Hanafiyah tidak mengingatkan kepada para jamaah bahwa akan ada qunut di rakaat kedua. Selain doa qunut, diselenggarakan juga shalat ghaib bagi mereka yang tewas. Shalat ghaib diimami oleh Ustadz H Martomo dan diikuti oleh mayoritas jamaah yang hadir.
Khatib jumat H Anwar Ibrahim dalam khutbahnya menegaskan pentingnya solidaritas sesama Muslim. Selain membahas tentang hari raya dan peringatan kemerdekaan RI, ia juga menekankan pentingnya memelihara nilai-nilai persatuan bangsa dan umat Islam.
"Yang terjadi di sana (Mesir) sangat menyedihkan kita. Mesir dikenal dengan pusat ilmu pengetahuan. Mesir juga merupakan contoh perguruan Islam. Soal pendidikan Islam semua ada di sana," jelas Anwar kepada Republika selepas shalat jumat.