REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Amerika Serikat menegaskan akan mempertahankan hubungan militernya dengan Mesir. Meski, Menteri Pertahanan Chuck Hagel, Kamis (15/8) menyatakan aksi kekerasan oleh militer dapat membahayakan hubungan tersebut.
Hagel mengatakan ia telah menelepon Jenderal Abdel Fattah al-Sisi, menteri pertahanan Mesir dan tokoh utama dalam pemerintah sementara. Lewat telepon Hagel menyatakan kecemasan AS setelah tindakan keras yang kejam terhadap para pendukung mantan presiden Mohamed Moursi.
"Departemen Pertahanan akan tetap mempertahankan hubungan militer dengan Mesir, tetapi saya menegaskan bahwa aksi kekerasan dan tindakan yang tidak layak bagi rekonsiliasi sengat berpengaruh terhadap kerja sama pertahanan yang lama terjalin," kata Hagel.
Peringatan Hagel itu diberikan setelah Presiden Barack Obama membatalkan pelatihan militer gabungan yang menurut rencana akan diselenggarakan bulan depan. Pembatalan dilakukan karena tindakan keras militer Mesir, Rabu yang menyebabkan ratusan pemrotes tewas.
"Sejak krisis sekarang ini dimulai, AS telah menegaskan bahwa pemerintah Mesir harus menahan diri dari tindakan keras, menghormati kebebasan berkumpul, dan mengusahakan satu transisi politik," kata Hagel.
"Perkembangan-perkembangan sekarang,termasuk aksi kekerasan yang mengakibatkan ratusan orang tewas di seluruh negara itu,merusak prinsip-prinsip tersebut," ujarnya.
Pemimpin Pentagon itu telah melakukan lebih dari 15 percakapan melalui telepon dengan Sisi sejak 2 Juli , sehari sebelum kudeta militer yang menggulingkan presiden terpilih Muhammad Mursi. "Dalam percakaan saya dengan Menteri Al-Sisi, saya menegaskan bahwa AS tetap siap bekerja sama dengan semua pihak untuk membantu tercapainya satu perdamaian," tambah Hagel.
Para pengamat pembela hak asas manusia dan beberapa anggota Kongres mengecam pemerintah Obama karena tidak melakukan tindakan lebih keras, mendesak penghentian bantuan kepada Kairo.
Juru bicara Pentagon George Little berdalih pembatalan pelatihan militer itu sudah memberi "tanda jelas kepada pihak berwenang Mesir bahwa AS sangat prihatin atas kejadian di negara itu sekarang.