Jumat 16 Aug 2013 23:55 WIB

Jerman-Prancis Desak Uni Eropa Segera Bahas Situasi Mesir

Kanselir Jerman, Angela Merkel (kiri) dan Presiden Prancis, Francois Hollande
Foto: AP PHOTO
Kanselir Jerman, Angela Merkel (kiri) dan Presiden Prancis, Francois Hollande

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS-- Prancis dan Jerman pada Jumat menyerukan pembicaraan mendesak di tingkat Uni Eropa mengenai Mesir. Seruan ini sebagai bentuk keprihatinan atas tindakan berdarah terhadap para pendukung presiden terguling Muhammad Mursi.

Dalam sebuah pernyataan, Presiden Prancis Francois Hollande dan Kanselir Jerman Angela Merkel menggalang Uni Eropa untuk mengevaluasi kembali mengenai kerja samanya dengan otoritas Mesir.

"Mesir harus mengembalikan secepat mungkin kehidupan demokrasinya," kata Hollande dan Merkel dalam sebuah pernyataannya setelah pembicaraan melalui telepon. "Presiden dan kanselir juga menyerukan untuk konsultasi mendesak pada level Eropa," kata pernyataan tersebut.

Pernyataan itu menyebutkan bahwa mereka menginginkan para menteri luar negeri anggota UE segera bertemu pekan depan untuk mengkaji kerja sama antara UE dan Mesir dan menyusun pernyataan umum mengenai krisis di negara Afrika tersebut.

Hollande juga mendiskusikan masalah Mesir dengan Perdana Menteri Inggris David Cameron melalui telepon pada hari Jumat.

Uni Eropa mengatakan bahwa pejabat senior dari 28 anggotanya akan bertemu pada Senin untuk meninjau krisis Mesir, yang telah menewaskan ratusan orang akibat tindakan keras militer. Jadwal pertemuan terdekat para menteri luar negeri Uni Eropa adalah di Vilnius, Ibu Kota Lituania pada 6-7 September.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement