REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan Pemerintah Australia dan Papua Nugini (PNG) telah menyampaikan sikap untuk mendukung Papua dan Papua Barat sebagai bagian Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Hal itu disampaikan oleh Menlu di Istana Merdeka, Sabtu, seusai mengikuti upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-68 Kemerdekaan Republik Indonesia, terkait upaya aktivis Australia dan Papua Barat untuk berlayar dari Cairns, Australia, Sabtu (17/8) waktu setempat, ke Papua Barat, Indonesia sebagai bentuk protes kekerasan yang dialami masyarakat Papua Barat.
"Ya saya tahu ini, saya ketahui beberapa waktu lalu adanya ulah kelompok yang akan mengupayakan pelayaran kapal dari Cairns (Australia) menuju ke Pulau Daru Papua Nugini. Kita terus memonitor dan berkomunikasi dengan pemerintah Australia dan Papua Nugini, mereka jelas menyampaikan sikap yang mendukung Indonesia tentang Papua dan Papua Barat," katanya.
Bahkan, menurut Menlu, Pemerintah Papua Nugini menolak memberikan izin kepada kapal tersebut untuk memasuki wilayah Papua Nugini.
Sementara itu laporan media internasional menyebutkan jika sekitar 50 orang akan menumpang dua kapal Papua Barat Freedom Flotilla, ke pantai timur Australia, melalui Selat Torres,lalu menuju Papua Nugini, untuk menuju ke Merauke di pantai selatan Papua. Kelompok itu berpeluang memasuki wilayah perairan Indonesia secara ilegal.
Ikuti Whatsapp Channel Republika