REPUBLIKA.CO.ID, KOLKATA -- Kian banyak generasi muda Muslim India yang menginginkan perbaikan nasib. Itu sebabnya, mereka mulai bertekad memperbaiki nasib dengan menempuh pendidikan tinggi.
Persoalannya, tak banyak generasi muda Muslim India yang tahu bagaimana dan langkah-langkah seperti apa guna mencapai perguruan tinggi berkualitas. Masalah ini tampak sederhana, tapi taruhannya masa depan generasi muda Muslim India.
Kini masalah itu tak lagi kendala, karena mulai bermunculan laman yang menawarkan informasi dan bimbingan terkait aplikasi perguruan tinggi. "Saya ingin membantu umat Islam guna mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Ini yang mungkin sulit dilakukan," kata pendiri laman Maqsoodview.com, Ahmed Addewala, seperti dikutip Khabar South Asia, Sabtu (17/8).
Ide awal Maqsood sederhana, yakni membantu umat Islam yang berniat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Diakuinya, bantuan macam ini sulit didapat sehingga banyak pemuda Muslim yang akhirnya gagal mendapatkan gelar sarjananya.
Yousuf Alim, seorang supir mengaku terbantu dengan informasi dan bantuan yang diberikan laman Maqsoodview.com. "Harus kemana supir miskin seperti saya mencari jawaban atas pertanyaan itu. Ini yang kemudian dialami banyak orang seperti saya," kata dia.
Tak sedikit pemuda Muslim yang akhirnya gagal kuliah karena kurang siap. Itu sebabnya, kemunculan laman seperti Maqsoodview.com, memberikan harapan baru guna masa depan yang baik dikalangan pemuda Muslim.
"Harus diakui, terlalu terbatas informasi soal perguruan tinggi yang didapati calon mahasiswa Muslim. Itu sebabnya, mereka harus mendapat banyak informasi," kata Masood Altaf, pendiri laman irfi.org, laman yang menawarkan bantuan bimbingan dan informasi tentang perguruan tinggi.
Secercah harapan tentu akan terus tumbuh ketika laman-laman seperti Maqsoodview.com, muncul memberikan bantuan kepada para pemuda Muslim. Kelak, tidak ada lagi kesulitan dialami mereka guna mencapai masa depannya. Apalagi, sangat ironis ketika pemuda di seluruh dunia menikmati era informasi sementara pemuda Muslim India tertinggal informasi.