REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cendekiawan muslim Jimly Asshiddiqie mengatakan, Indonesia tidak bisa lagi lepas tangan atas krisis yang terjadi di Mesir saat ini. Pemerintah Indonesia diminta segera memberikan bantuan kemanusian kepada Mesir.
Indonesia, lanjut Jimly, memiliki hubungan yang bersejarah dengan Mesir. Momentum perayaan kemerdekaan Indonesia ke-68 hari ini juga kembali mengingatkan dukungan rakyat Mesir.
"Dukungan rakyat Mesir terhadap kemerdekaan kita luar biasa. Makanya kita pantas berpikir ulang tentang sikap kita terhadap masalah yang dihadapi Mesir," ujar Jimly di Jakarta, Sabtu (17/8).
Indonesia, menurutnya, harus segera memberikan bantuan kepada Mesir. Sekurangnya, menunjukkan simpati. Kemudian, pemerintah segera mendorong warga negara Indonesia yang tengah berada di Mesir untuk membantu korban-korban yang berjatuhan akibat krisis di Mesir.
"Jangan lepas tangan. Kalau ada korban ya dibantu, demi alasan kemanusiaan," ungkap mantan ketua Mahkamah Konstitusi tersebut.
Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) tersebut menambahkan, pemerintah tidak boleh melupakan saat Mesir juga melakukan hal serupa saat Indonesia mengalami masalah. Misalnya saat menghadapi krisis pada 1998 dan bencana tsunami pada 2004 lalu.
Meski Indonesia saat ini juga tengah menghadapi banyak persoalan internal, Jimly menilai, bukan berarti bisa lepas tangan. Apa lagi posisi Indonesia yang cukup diperhitungkan dalam Liga Arab.
Pemerintah Indonesia disarankannya berkaca pada aksi konkrit yang dilakukan banyak negara lain. Misalnya Amerika Serikat dan Venezuela. "Mereka itu sudah mulai agak keras kan. Karena korban kemanusiaannya dan sebagai bangsa beradab kita tidak mungkin membiarkan terus terjadi seperti itu," ungkapnya.