Sabtu 17 Aug 2013 20:56 WIB

Suratkabar Inggris Gambarkan Kengerian Konflik Mesir

Rep: mg06/ Red: Mansyur Faqih
Suratkabar Inggris (Ilustrasi)
Foto: BBC
Suratkabar Inggris (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sejumlah suratkabar Inggris mendeskripsikan ‘Hari Kemarahan’ yang terjadi di Mesir dengan beberapa kata yang menggambarkan kengerian, Sabtu (17/8). Kata-kata tersebut antara lain neraka, pembantaian, dan kekacauan.

Hari Kemarahan adalah sebutan bagi bentrokan yang terjadi di Lapangan Ramsis, Kairo, Jumat (16/8). Bentrokan berdarah tersebut merenggut lebih dari 80 orang korban jiwa dan lebih dari seribu pendukung Ikhawanul Muslimin ditahan.

Seperti dilaporkan BBC, suratkabar Times menggambarkan bagaimana aksi protes di Lapangan Ramsis, Kairo dimulai dengan damai. Namun, diiringi suara tembakan senjata otomatis yang memekakkan telinga, aksi tersebut secara tiba-tiba berubah menjadi pertempuran jalanan.

Sementara, The Financial Times melaporkan, tindak kekerasan militer melawan pendukung presiden terguling, Muhammad Mursi, melepaskan sebuah gelombang kekerasan terhadap umat Kristen di Mesir. Laporan itu menyebutkan, setidaknya empat orang terbunuh dalam serangan keagamaan tersebut. Selain itu, gereja, gedung kantor, dan sekolah juga hancur.

The Daily Mirror mensinyalir kekuatan-kekuatan besar dunia berdiri di sela-sela apa yang terjadi di Mesir dan secara menyedihkan dibuat cemas oleh hal tersebut. Suratkabar ini mengatakan, Amerika Serikat harus menghentikan bantuan militer senilai 1,3 miliar dolar (Rp 13,5 triliun) hingga terselenggara pemilihan umum presiden Mesir yang baru.

Selain itu, The Guardian, dalam kolom yang ditulis oleh pimpinannya, menyatakan, Eropa harus meningkatkan tekanan diplomatik bagi pemimpin Mesir. Di samping juga terus mendorong adanya solusi politik. Suratkabar ini menunjukkan, jika konflik Mesir menjadi perang saudara, para pengungsi akan berpindah ke utara yaitu wilayah Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement