Ahad 18 Aug 2013 00:19 WIB

Jerman-Qatar Kecam Peningkatan Kekerasan di Mesir

Militer Mesir melakukan pengamanan di sekitar masjid tempat berkumpul massa pendukung Muhammad Mursi
Foto: AP
Militer Mesir melakukan pengamanan di sekitar masjid tempat berkumpul massa pendukung Muhammad Mursi

REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN, JERMAN -- Menteri Luar Negeri Jerman dan Menlu Qatar pada Sabtu mengutuk kekerasan yang terjadi di Mesir, Mereka mendesak untuk segera dilakukannya dialog politik untuk menghindari pertumpahan darah lebih lanjut.

"Kami sangat tertekan oleh kekerasan brutal yang sedang berlangsung di Mesir," kata Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle mengatakan kepada wartawan setelah pertemuannya dengan Menlu Qatar Khaled al-Attiyah.

"Tidak ada solusi lain ... untuk Mesir kecuali dialog, termasuk semua kekuatan politik. Jika tidak, ada bahaya besar, akan lebih banyak darah akan tumpah ... yang menunjukkan bahaya perang saudara" kata dia lagi.

Sementara Khaled al-Attiyah menyatakan aksi protes terhadap penggulingan Presiden Muhammad Mursi telah berubah menjadi bentrokan mematikan dengan pasukan keamanan.

"Kami di Qatar sangat prihatin tentang tingginya jumlah korban. Kami dihancurkan oleh kekerasan," kata Attiyah.

Ia menyerukan untuk segera "diakhirinya kekerasan dan dialog antara semua pihak" serta pembebasan para tahanan politik.

Setidaknya 173 orang tewas di Mesir dalam 24 jam terakhir. Angka tersebut menjadikan korban tewas lebih dari 750 orang sejak polisi menindakdua kubu dari loyalis Mursi di ibu kota pada Rabu.

sumber : Antara/AFP

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement