REPUBLIKA.CO.ID, BENGHAZI -- Sebuah ledakan bom merobek seluruh dinding taman konsulat Mesir di Benghazi, kota Libya timur, Sabtu. Ledakan melukai seorang penjaga keamanan misi dan membutuhkan perawatan rumah sakit.
Mereka mengatakan sedikitnya lima anak-anak juga terluka oleh serpihan kaca yang beterbangan akibat ledakan. Ledakan menghempaskan jendela-jendela dan merusak sebuah gedung yang berhadapan dengan konsulat dan kendaraan.
Tidak ada pihak yang segera mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Saksi mata mengatakan bom tersebut ternyata disembunyikan di dalam tas.
Polisi mengisolasi tempat kejadian saat penyidik menyisir daerah itu untuk mencari petunjuk. Mereka kemudian membuka kembali jalan tetapi dijaga ekstra ketat oleh polisi di luar konsulat.
Pasukan keamanan Mesir melakukan tindakan keras terhadap pendukung Ikhwanul Muslimin setelah menggulingkan Presiden Muhammad Mursi bulan lalu.
Setidaknya 800 orang telah tewas dalam tiga hari kekerasan setelah pasukan keamanan membubarkan kamp protes Ikhwanul Muslimin di Kairo.
Kelompok-kelompok Islam di Timur Tengah telah mengutuk tindakan keras itu dan beberapa telah melakukan protes di negara mereka sendiri.