REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Penulis Israel, Yossi Melman, mengatakan Israel terlibat dalam beberapa lobi diplomatik, terutama di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa, dengan tujuan menyakinkan orang-orang pemerintahan untuk tidak mengecam operasi terbaru militer Mesir yang menyerang demonstran pendukung Muhammad Mursi akhir-akhi ini.
Penulis senior Israel itu mengungkapkan sejak militer Mesir menggulingkan Presiden Muhamad Mursi enam pekan lalu, Israel diam-diam menggerakkan negara-negara sahabat.
Israel menyebarkan pengaruh diplomatik untuk menghentikan pemerintah Barat, terutama Amerika Serikat, dari mencela penggulingan yang dilakukan pasukan keamanan Mesir itu.
"Israel juga menghalangi negara-negara untuk menyebut serangan militer Mesir terhadap warga sipil yang sedang melakukan serangan sebagai 'pembantaian'," kata Melman seperti dikutip Middle East Monitor yang dipantau Mi’raj News Agency.
Dia mengatakan jika disebut ‘pembantaian’, maka hal itu akan melemahkan pemerintah Mesir yang didukung militer dan memperkuat kehendak Ikhwanul Muslimin untuk melanjutkan kebijakan mereka dinilai berbahaya.
Melman menegaskan bahwa saat ini negara-negara Eropa sebenarnya mendukung kudeta militer.
Penulis tersebut mengatakan kekhawatiran utama Israel adalah kemungkinan kejatuhan rezim militer di Mesir. Dia juga mengatakan Israel takut kekerasan yang sedang terjadi bisa membawa negeri itu ke dalam perang saudara.