Ahad 18 Aug 2013 18:37 WIB

Arab Saudi Kirim Bantuan Medis ke Mesir

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Nidia Zuraya
 Demonstran yang mengalami luka dilarikan ke rumah sakit darurat di dekat Masjid Rabaa Adawiya, Cairo, Mesir, Rabu (14/8).
Foto: EPA/Mosaab Elshamy
Demonstran yang mengalami luka dilarikan ke rumah sakit darurat di dekat Masjid Rabaa Adawiya, Cairo, Mesir, Rabu (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi meminimalisir kekecewaan komunitas muslim dunia dengan mengirimkan tiga unit rumah sakit terbuka ke Mesir. Langkah tersebut menyusul keheranan negara-negara Islam lainnya atas sikap diam Raja Abdullah atas pembantaian militer terhadap pendukung Ikhwanul Muslimin.

Kanal berita Alarabiyah melansir, pengiriman tiga unit rumah sakit terbuka itu tidak menarik dukungan Riyadh terhadap pemerrintahan sementara di Kairo. Dikatakan, rumah sakit terbuka itu tidak saja diperuntukan untuk kelompok IM.''Kami berdiri mendukung masyarakat di Mesir,'' kata seorang pejabat Kerajaan Saudi seperti dikutip televisi pemerintah, SPA, Ahad (18/8).

Kata pejabat tersebut, Raja Abdullah punya prioritas utama membantu masyarakat di Mesir. Perbantuan bidang medis dikatakan untuk mempererat persaudaraan.Pejabat tersebut enggan mengatakan, peruntukannya untuk kelompok pendukung Presiden Terpilih Mesir Muhammad Mursi dan IM. Akan tetapi diakatakan, kebutuhan medis masyarakat Mesir mendesak untuk dipenuhi. ''Kami (Arab Saudi) datang dengan beberapa dokter dan teknisi kesehatan,'' sambung pejabat tersebut.

Arab Saudi menjadi salah satu pendukung tumbangnya Mursi dari kursi kepresidenan. Lewat bantuan cair senilai 12 miliar dolar AS kepada militer, Arab Saudi menjadi donatur utama penggelontoran dana tersebut. Padahal bantuan serupa pernah ditolak oleh Arab Saudi ketika Mursi menjabat. Arab Saudi pun menggalang dukungan serupa kepada sekutu politiknya di kawasan. Bersama Uni Emirat Arab dan Kuwait, Raja Abdullah mendorong perubahan di Mesir dengan membiarkan militer melakukan kudeta. Hingga sekarang kelompok ini, tidak menyatakan aksi penggulingan Mursi sebagai kudeta militer.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement