Senin 19 Aug 2013 11:37 WIB

Mesir Makin Kacau, El-Baradei 'Kabur' ke Wina

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Didi Purwadi
Mohamad El-Baradei .
Foto: EPA/Khaled Elfiqi
Mohamad El-Baradei .

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Tidak hadirnya rekonsiliasi antara pemerintah, militer dan Ikhwanul Muslimin (IM) di Mesir membuat mantan Wakil Presiden ad interim, Mohamed El-Baradei, mungkin merasa jengkel. Tokoh liberal ini pun memilih hengkang dari negaranya menuju Austria pada Ahad (18/8).

Anadolu Agency melaporkan Baradei berangkat ke Wina ketika situasi Mesir kian kacau. Desakan mantan Kepala Badan Atom Internasional di Perserikatan Bangsa Bangsa (IAIE) ini seakan tidak digubris.

Baradei bungkam saat ditanya wartawan di Bandara Kairo mengenai kepergiannya dari Mesir.

Masih menurut Anadolu Agency, pentolan oposisi IM dan Muhammad Mursi ini meyakini situasi di Negeri Piramida itu tidak akan tuntas tanpa rekonsiliasi.

''Perselisihan sosial politik ini hanya bisa selesai jika pemerintah, militer, dan IM saling merangkul diri dalam rekonsiliasi,'' kata dia saat pengunduran dirinya beberapa waktu lalu.

Baradei berkali-kali meneriakkan agar militer dan rezim sementara di Ibu Kota Kairo berunding bersama kelompok pendukung Presiden terpilih Muhammad Mursi. Tapi, desakan itu malah menghasilkan pembantaian.

Pemerintah dan militer memilih jalan keras menghadapi demonstrasi damai pendukung Mursi. Situasi tersebut membuat Baradei memilih mundur dari kursi wakil presiden sementara bentukan militer.

Baradei resmi meletakkan jabatannya setelah pasukan keamanan memberangus aksi di Rabaa al-Adawiyah pekan lalu. Ratusan orang tewas atas kebengisan pasukan keamanan. IM punya angka 2.600 orang yang tewas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement