Senin 19 Aug 2013 11:50 WIB

Imam New York: Mesir Harus Jadi Perhatian Dunia Islam

Bangunan Masjid Rabaa Al-Adawiya yang hangus dibakar pasukan keamanan Mesir di Nasr City, Kairo, Jumat (16/8).
Foto: EPA/AHMED KHALED
Bangunan Masjid Rabaa Al-Adawiya yang hangus dibakar pasukan keamanan Mesir di Nasr City, Kairo, Jumat (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Pusat Islam New York, Muhammad Syamsi Ali, menyatakan Mesir sebagai kiblat utama ilmu agama Islam di seluruh dunia sekaligus gudang para Ulama harus menjadi perhatian dunia Islam.

Posisi Mesir yang strategis juga menjadikan apa yang terjadi di negara terbesar di Timur Tengah itu mempunyai dampak besar bagi dunia Islam terutama bagi perdamaian Timur Tengah dan konflik di Palestina.

Syamsi Ali mengatakan keberhasilan dan kegagalan reformasi di Mesir akan banyak menentukan masa depan dunia Islam. Itu terutama masa depan Timur tengah dan konflik di Palestina.

“Oleh karena itu, umat Islam harus mempunyai kepentingan untuk mewujudkan reformasi di Mesir,” kata Syamsi Ali seperti dikutip Mi’raj News Agency.

Hal itu didasarkan pada Mesir yang mempunyai peran strategis bagi perdamaian di Timur tengah terutama penyelesaian konflik di Palestina. Mesir menjadi mediator upaya rekonsiliasi dengan Hamas dan Fatah selama hampir dua tahun.

Selain itu, Mesir berhasil menjadi mediator kesepakatan gencatan senjata saat terjadinya perang delapan hari antara gerakan perlawanan Palestina di Jalur Gaza dengan Israel pada November 2012 lalu.

Mesir juga memiliki posisi geo strategis bagi jalur penting perdagangan di terusan Suez dan Gurun Sinai yang merupakan sambungan tercepat antara Atlantik dan lautan India.

Jalur Terusan Suez menjadi penting sebagai jalur perdagangan tersibuk untuk perekonomian dunia. Jalur yang menghubungkan Amerika dan Eropa dengan Asia dan Timur Tengah. Sementara, Gurun Sinai menjadi penghubung antara benua Asia dan Afrika.

Syamsi Ali menambahkan bahwa salah satu faktor utama untuk memecahkan seluruh permasalahan dunia Islam khususnya di Mesir adalah bersatunya umat Islam dengan berpegang pada Alquran dan As-Sunnah.

“Jika umat Islam bersatu, maka akan menjadi sebuah kekuatan yang besar,” katanya.

sumber : www.mirajnews.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement