Senin 19 Aug 2013 18:19 WIB

Uni Eropa Lakukan Pertemuan Darurat Bahas Situasi Mesir

Militer Mesir melakukan pengamanan di sekitar masjid tempat berkumpul massa pendukung Muhammad Mursi
Foto: AP
Militer Mesir melakukan pengamanan di sekitar masjid tempat berkumpul massa pendukung Muhammad Mursi

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSEL--Uni Eropa (EU) menggelar pembicaraan darurat babak pertama pada Senin (19/8) mengenai pertumpahan darah di Mesir. Pembahasan dilakukan tak lama setelah blok tersebut memperingatkan siap meninjau kembali hubungan dengan negara tersebut.

Duta besar dalam Komite Politik dan Keamanan EU dipanggil dari masa libur musim panas untuk mengadakan pembicaraan di Brussels mulai Senin setelah jumlah korban tewas dalam kekerasan lima hari di Mesir mencapai hampir 800 orang.

Presiden Komisi Eropa dan Presiden Dewan Eropa, Herman van Rompuy dan Jose Barosso dalam pernyataan bersama urusan luar negeri, menyatakan blok dengan 28 anggota itu akan meninjau ulang hubungannya dengan Kairo.

"Perkembangan terbaru di Mesir dan lebih khusus kekerasan selama beberapa hari terakhir sangat mencemaskan," kata Herman Van Rompuy dan Jose Barosso dalam pernyataan bersamanya sebelum pembicaraan dimulai.

"Yang paling penting kekerasan harus segera diakhiri," kata mereka, "EU akan segera meninjau kembali dalam beberapa hari mendatang hubungannya dengan Mesir."

Pendonor top dunia menjanjikan hampir lima miliar euro (67 triliun rupiah) dalam bentuk pinjaman dan hibah kepada Mesir selama kurun waktu 2012-2013.

Dalam daftar itu termasuk satu miliar euro dari EU dan yang sisanya dari bank-bank Eropa EIB dan EBRD. Kanselir Jerman Angela Merkel pada Ahad menyarankan pembekuan pasokan senjata.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement