REPUBLIKA.CO.ID, PBB -- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon pada Senin menyerukan "penyelidikan penuh" kematian tigapuluh tahanan Islamis dalam tahanan polisi di Mesir.
Ban "sangat terganggu oleh kematian yang dilaporkan" dari para tahanan pada saat mereka sedang dipindahkan ke fasilitas yang berbeda di Kairo, kata juru bicaranya, Martin Nesirky.
"Dia menyerukan penyelidikan penuh untuk memastikan fakta-fakta seputar insiden ini," kata Nesirky.
Pihak berwenang mengatakan 37 tahanan Ikhwanul Muslimin tewas setelah polisi menembakkan gas air mata dalam upaya membebaskan seorang petugas yang disandera oleh para tahanan, pada saat tahanan sedang dipindahkan ke penjara Kairo utara.
Tetapi Ikhwanul Muslimin, gerakan yang pernah dilarang dari Presiden Mohamed Moursi yang digulingkan memuji, apa yang dilakukan polisi, dan menuduh mereka 'pembunuh.'
Ban juga mengecam para gerilyawan yang menyergap bus polisi di Semenanjung Sinai Mesir Senin yang menewaskan 25 polisi.
"Sekretaris Jenderal mengungkapkan harapan bahwa para pelaku akan segera diidentifikasi dan dibawa ke pengadilan," kata juru bicaranya.