Selasa 20 Aug 2013 23:13 WIB

Tudingan PBB: Pemanasan Global Karena Ulah Manusia

Red:
Pemanasan Global
Pemanasan Global

NEW YORK -- Bocoran laporan perubahan iklim PBB mengungkapkan 95 persen aktivitas manusia menyebabkan pemanasan global.

Konsep laporan penilaian kelima dari Intergovernmental Panel on Climate Change's (IPCC) menyatakan kemungkinan 95 persen aktifitas manusia adalah penyebab utama pemanasan. Temuan itu menandai 5 persen peningkatan dari laporan penilaian keempat pada tahun 2007.

Dokumen tersebut mencoba  menjelaskan mengapa peningkatan suhu global telah melambat sejak tahun 1998,kendati konsentrasi gas rumah kaca mencapai rekor tertinggi.

Pada bulan Mei, sebuah laporan yang dipublikasi jurnal Nature Geoscience menulis pemanasan palnet melambat daripada yang diprediksikan sebelumnya. Menurut IPCC, terlalu dini dan tidak tepat untuk menggambarkan konklusi dari bocoran laporan itu.  "Laporan itu  adalah produk yang belum rampung dan tidak harus direpresentasikan sebagai pandangan ilmiah [dari IPCC]," seperti sebuah pernyataan yang dibacakan.

"Teks kemungkinan akan berubah untuk menanggapi komentar dari pemerintah yang diterima dalam beberapa pekan terakhir dan juga akan dipertimbangkan oleh pemerintah dan ilmuwan di sesi persetujuan empat hari pada akhir September."

Kebocoran laporan semacam dianggap sudah umum dan diantaranya karena dikirim ke banyak orang.

Ratusan ilmuwan, pemerintah dan organisasi non-pemerintah menerima salinan yang isinya seharusnya menjadi rahasia.

Pada Desember 2012 versi naskah awal laporan penilaian kelima bocor di sebuah website yang skeptis terhadap iklim.

Prediksi naiknya air laut

ABC telah mengkonfirmasi laporan itu juga memprediksikan kenaikan permukaan air laut antara 29 sampai 82 sentimeter pada akhir abad ini, dengan keyakinan dari para ilmuwan angka itu menjadi batas tertinggi.

Sebuah laporan terpisah yang diterbitkan dalam jurnal Nature Climate Change mengusulkan  perubahan iklim dikombinasikan dengan pertumbuhan populasi.

Pertumbuhan dan penurunan tanah secara signifikan dapat meningkatkan risiko banjir di kota pelabuhan besar selama empat dekade berikutnya.

Para penulis melihat kerugian banjir sekarang dan masa depan akan terjadi di 136 kota-kota pesisir terbesar di dunia.

Kerugian banjir rata-rata global pada tahun 2005 adalah sekitar AUS $ 6.6 mililiar tapi studi ini menunjukkan bahwa dapat meningkat  sampai AUS $ 70 miliar pada tahun 2050.

 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement