Selasa 20 Aug 2013 20:06 WIB

Rakyat Mesir Rindukan Kehidupan Normal

Militer Mesir melakukan pengamanan di sekitar masjid tempat berkumpul massa pendukung Muhammad Mursi
Foto: AP
Militer Mesir melakukan pengamanan di sekitar masjid tempat berkumpul massa pendukung Muhammad Mursi

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO--Hari sudah sore di pusat Kota Kairo, tapi Khaled Fathi sudah memikirkan bagaimana ia bisa sampai ke rumah sebelum jam malam diberlakukan.

Toko pakaian pria miliknya biasanya buka sampai larut malam di Ibu Kota Mesir tersebut, tempat orang lebih suka berbelanja dan bersosial setelah Matahari terbenam.

Kini, ia harus tutup pada pukul 17.00 waktu setempat, agar ia punya waktu untuk menembus lalu lintas dan sampai di rumah sebelum malam tiba.

Buat Fathi dan banyak orang seperti dia, penyelesaian konflik sangat dirindukan akibat kelelahan karena revolusi. Sekarang, larangan orang keluar rumah dari fajar hingga senja telah menambah kesulitan bagi warga untuk mencari nafkah.

"Orang ketakutan. Sembilan-puluh persen orang cuma mau makan dan minum," kata Fathi (46)/

Tindakan militer menggulingkan presiden Muhammad Mursi pada Juli telah membuka perpecahan antara mereka yang mendukung kudeta oleh militer dan pendukung Ikhwanul Muslimin.

Sampai sekarang Ikhwanul Muslimin tetap menuntut pemulihan presiden pertama yang dipilih secara bebas di Mesir. Tapi ada kelompok ketiga rakyat Mesir yang berada di tengah-tengah; mereka yang mengharapkan seseorang yang dapat memulihkan kestabilan dan membuat ekonomi bergulir lagi.

Mereka kecewa dengan penampilan Mursi sebagai presiden, satu tahun yang ditandai oleh kekacauan ekonomi dan politik. Hanya saja mereka juga keberatan menghadapi kekuasaan militer setelah 30 tahun di bawah Hosni Mubarak, mantan jenderal yang tumbang dalam aksi perlawanan 2011 dan di atas itu semua mereka khawatir terhadap kegagalan kedua pihak untuk menemukan dasar penyelesaian dan menciptakan ketenangan

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement