Rabu 21 Aug 2013 12:08 WIB

Marty Akan Bertemu Presiden Dewan Keamanan PBB Bahas Krisis Mesir

Rep: Esthi Maharani/ Red: Heri Ruslan
Minister of Foreign Affairs Marty Natalegawa
Foto: Antara/Suwandy
Minister of Foreign Affairs Marty Natalegawa

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Dalam kunjungan kerjanya ke Ottawa (Kanada), Markas Besar PBB di New Yorks (AS), dan Beijing (Cina), Menteri Luar Negeri (Menlu) Marty Natalegawa dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Dewan Keamanan PBB, Wakil Tetap Argentina pada Perserikatan Bangsa-Bangsa, Duta Besar María Cristina Perceval. I

a akan membahas berbagai perkembangan global dewasa ini termasuk situasi di Mesir.  “Pertemuan yang direncanakan akan berlangsung pada 22 Agustus itu dilakukan sebagai tindak lanjut instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk mencari solusi terhadap permasalahan di Mesir yang semakin memprihatinkan,” katanya seperti dalam siaran pers Kementerian Luar Negeri.

Selain bertemu dengan Presiden DK PBB, Menlu Marty Natalegawa juga dijadwalkan bertemu dengan Wakil Sekjen PBB, Jan Kenneth Eliasson pada 26 Augustus 2013. Mewakili Sekjen PBB yang sedang berada di luar negeri saat ini, pembahasan dengan Wakil Sekjen akan difokuskan pada upaya yang dapat dilakukan PBB dalam mengatasi berbagai permasalahan global.

Berbagai isu yang akan dibahas antara lain perkembangan di Suriah dan Mesir serta upaya PBB dalam mempersiapkan agenda pembangunan global pasca 2015. Dalam pertemuan dengan Wakil Sekjen PBB, Menlu juga akan membahas persiapan Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan akbar “aliansi Peradaban” global pada tahun 2014.

Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberikan pernyataan resmi terkait Mesir pada 15 Agustus lalu. Dalam pernyataannya, ia mendorong agar tercapainya rekonsiliasi antara pihak yang bertikai di Mesir sehingga mencapai solusi yang adil bagi semua pihak.

Tak hanya itu, ia pun meminta agar Dewan Keamanan PBB turun tangan untuk menyelesaikan konflik di Mesir.

“DK PBB saat ini sudah sepatutnya untuk peduli dan mengambil tindakan yang diperlukan,” katanya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement