Rabu 21 Aug 2013 16:19 WIB

Kunjungi Kamp Isolasi Yahudi, Angela Merkel Dituding Munafik

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Mansyur Faqih
Angela Merkel
Foto: Digitaljournal.com
Angela Merkel

REPUBLIKA.CO.ID, DACHAU -- Kunjungan Angela Merkel ke kamp isolasi Yahudi di Dachau, Jerman menuai kritik. Tindakan Kanselir Jerman itu dianggap semata sebagai langkah politik dalam pemilihan federal untuk mempertahankan kursinya yang akan digelar September mendatang. 

Reuters mengatakan, sejak menduduki kursi tertinggi di negara paling berpengaruh di Uni Eropa itu, Merkel tiap tahun diundang oleh komunitas Yahudi Dachau untuk bertandang. Undangan tersebut pun hanya masuk ke kotak sampah. Tapi Merkel mengamini undangan kali ini.

Ketua Kekeluargaan Korban Dachau Max Mannheimer mengatakan, kunjungan Merkel adalah pengakuan sejarah. Laki-laki 95 tahun ini merupakpan satu di antara korban selamat kekejaman tentara Hitler di Dachau. Mannheimer tiap tahunnya meminta pengakuan atas tragedi terhadap kelompoknya tersebut. "Ini adalah tanggung jawab sejarah seorang pemimpin sebuah negara," kata dia.

Tuduhan mempolitisasi Holocaus bisa saja menjadi bumerang pada karir politik Merkel. Perdebatan akan hal itu muncul setelah kunjungan tersebut. Analisis Politik di Universitas Munich Michael Weigi, setuju dengan wisata sejarah itu sebagai topeng politik. Apalagi kalau bukan mengambil keuntungan suara dari komunitas Yahudi.

Menurutnya, Holocaus merupakan hal yang berbeda. Meski pun Merkel berkali-kali bicara soal Jerman yang tidak anti-Semit. "Berdiri di Dachau atas nama negara tentu membuka luka lama," ujar dia.

Sementara bagi Pemimpin Partai Greens, Renate Kuenast, kunjungan ke Kamp Dachau adalah kemunafikan. ''Jika Anda serius untuk meringankan rasa horor dalam sejarah. Anda tidak perlu ke sana (Dachau) saat kampanye tiba," tulis surat kabar Jerman, Leipziger Volkszeitung

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement