Rabu 21 Aug 2013 22:15 WIB

WNI di Mesir Akan Dievakuasi ke Turki atau Saudi

Kloter pertama evakuasi WNI di Mesir
Foto: Antara
Kloter pertama evakuasi WNI di Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- KBRI Kairo kembali menegaskan belum ada perintah evakuasi bagi warga negara Indonesia (WNI) dari Mesir terkait krisis politik di negara tersebut.

"Hingga siang ini (Rabu, pukul 14.30 waktu Kairo atau pukul 19.30 WIB) belum ada instruksi dari Jakarta untuk evakuasi," kata Kepala Pelaksana Fungsi Penerangan, Sosial Budaya KBRI Kairo, Dahlia Kusuma Dewi kepada Antara di Kairo, Rabu (21/8).

Namun, KBRI sedang aktif melakukan pendataan WNI untuk skala prioritas siapa yang terlabih dahulu bila tiba saatnya istruksi evakuasi dilaksanakan. Dahlia menjelaskan, daftar skala prioritas itu, misalnya, akan didahulukan evakuasi bagi wanita, anak-anak dan selanjutnya masyarakat umum, termasuk mahasiswa.

"Untuk sementara, KBRI diistruksikan untuk pembaruan data WNI sebagai antisipasi apabila pemerintah Indonesia memutuskan relokasi WNI dari Mesir," katanya.

Disebutkan, KBRI mengintensifkan pemantauan melalui posko untuk memastikan keamanan semua WNI di Kairo dan di kota-kota berbagai provinsi. Menyangkut relokasi WNI tersebut, Duta Besar RI untuk Mesir Nurfaizi Suwandi sebelumnya mengungkapkan, ada beberapa alternatif disiapkan bila terjadi situasi terburuk.

Alternatif itu, antara lain, WNI akan direlokasi sementara ke negara tetangga seperti Turki, Sudan atau Arab Saudi. "Tapi semua alternatif itu bergantung pada situasi dan kondisi, dan bisa saja langsung dievakuasi ke Indonesia dari Kairo," katanya.

Jumlah WNI di Mesir saat ini berkisar 6.000 orang, dan sekitar 4.500 orang di antaranya adalah mahasiswa. KBRI pada Selasa (19/8) lalu membagikan bantuan sembako kepada mahasiswa seperti beras, minyak goreng, gula pasir, teh, ikan kaleng dan mie instan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement