Kamis 22 Aug 2013 19:03 WIB

Relawan WNI Dikabarkan Ingin Jihad Bantu Ikhwanul Muslimin

Demonstran Ikhwanul Muslimin menggelar aksi demonstrasi menentang penggulingan Presiden Muhammad Mursi di halaman Masjid Rabaa Al Adawiya, Kairo, Mesir.
Foto: EPA/Khaled Elfiqi
Demonstran Ikhwanul Muslimin menggelar aksi demonstrasi menentang penggulingan Presiden Muhammad Mursi di halaman Masjid Rabaa Al Adawiya, Kairo, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Relawan warga negara Indonesia (WNI) dikabarkan berkeinginan berjihad ke Mesir untuk membantu Ikhwanul Muslimin.

"Lebih baik jangan. Itu sama halnya dengan mencari mati," kata Atef Hassan, salah satu koordinator lapangan unjukrasa Ikhwanul Muslimin di Kairo, Kamis (22/8).

Atef dimintai tanggapan menyangkut rencana sejumlah relawan Indonesia berjihad ke Mesir membantu kubu Islam, yang berhadapan dengan lawan politiknya, yang didukung kuat tentara dan polisi.

Kubu Islam beranggotakan 30 kelompok, termasuk Ikhwanul Muslimin, yang menamakan diri "Koalisi Pendukung Keabsahan", sedang menyiapkan unjukrasa sejuta orang pada Jumat di Kairo dan di kota seantero Negeri Lembah Nil itu.

"Tentara dan polisi saat ini sangat menaruh curiga terhadap warga asing dan Anda juga hendaknya hati-hati mendekati tempat unjukrasa kami," ujar Atef.

Pernyataan senada diutarakan Atase Pertahanan Indonesia di Kairo, Kolonel (Marinir) Ipung Purwadi. "Pemerintah Indonesia sebaiknya membuat imbauan bahwasanya yang diperangi adalah umat Islam Mesir juga. Jangan seolah-olah kepentingan politik dibawa ke ranah agama," katanya.

Ipung menambahkan, masyarakat di Indonesia seharusnya cerdas menyikapi hal itu dan sepatutnya membedakan mana yang benar.

"Jumlah warga Indonesia di Mesir ribuan. Kalau salah bertindak, mereka akan ikut jadi korban. Jangan sampai gegabah dan dimanfaatkan," demikian imbauan Kolonel Ipung.

Ihwal rencana relawan berjihad ke Mesir tersebut diungkapkan Fatin Hamama, anggota masyarakat seniman Indonesia. "Saya ditelepon teman agen perjalanan bahwa ada relawan dari PKS mencari visa ke Mesir untuk berjihad," kata Fatin Hamama.

Fatin bersama Komunitas Seniman Indonesia, termasuk Emha Ainun Nadjib, sedianya berkunjung ke Mesir untuk pentas budaya, namun batal akibat kemelut itu.

Penulis buku kumpulan puisi "Papyrus" itu, yang juga lulusan Universitas Al Azhar Kairo, membacakan puisi tentang Mesir saat unjukrasa kesetiakawanan Mesir di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Wakil Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia Mesir, Delfa Hariyadi, juga mengimbau bahwa niat relawan berjihad ke Mesir itu dibatalkan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement