Jumat 23 Aug 2013 11:36 WIB

Militer Mesir Tangkapi 250 Wanita Demonstran Pendukung Mursi

Kaum perempuan Mesir meneriakkan yel-yel saat bergabung dengan aksi unjuk rasa menolak kudeta militer dan mendukung Presiden Muhammad Mursi.
Foto: AP/Khalil Hamra
Kaum perempuan Mesir meneriakkan yel-yel saat bergabung dengan aksi unjuk rasa menolak kudeta militer dan mendukung Presiden Muhammad Mursi.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Aktivis media sosial mendesak rakyat Mesir untuk menyelamatkan sekitar 250 wanita dan gadis yang mereka klaim sedang ditahan di sebuah fasilitas Pusat Keamanan Mesir di Kota Al-Salaam, Nasr City, Kairo.

Gadis-gadis itu ditangkap dari Masjid Al-Tauhid dan Abu Bakar, Distrik Athaher, Jumat lalu (16/8).

''Pemimpin Organisasi Hak Asasi Manusia Al-Karama, Ahmed Mefreh, mengatakan bahwa di antara para tahanan adalah 16 anak perempuan,'' sebut laporan Middle East Monitor yang dikutip Mi’raj News Agency pada Kamis (22/8).

Para aktivis berharap anak-anak segera menghadapi pengadilan militer. Namun, hingga sekarang hanya satu pengacara yang mengajukan diri untuk membela mereka. Para tahanan perempuan itu akhirnya akan menghadap jaksa penuntut militer tanpa didampingi pengacara.

Di antara para tahanan adalah seorang gadis bernama Sondos yang baru berusia 14 tahun. Dia didakwa dengan kepemilikan senjata otomatis.

Hal itu diantisipasi bahwa para perempuan menghadapi tuduhan yang lebih adil. Sementara itu, aktivis khawatir bahwa para wanita bisa menderita selama penahanan mereka di fasilitas keamanan pusat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement