Sabtu 24 Aug 2013 17:45 WIB

Syaikhu: Pembantaian Demonstran di Mesir Pelanggaran HAM Berat

Barisan jenazah para pengunjuk rasa yang tewas ditembak aparat militer diletakkan di masjid al-Fath dekat Ramses Square, Kairo, Mesir, Jumat (16/8).
Foto: EPA/AHMED Assadi
Barisan jenazah para pengunjuk rasa yang tewas ditembak aparat militer diletakkan di masjid al-Fath dekat Ramses Square, Kairo, Mesir, Jumat (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wakil Wali Kota Bekasi, Jawa Barat, Ahmad Syaikhu berpendapat Indonesia perlu mengambil peran dalam meredakan konflik kemanusiaan di Mesir dengan melakukan desakan kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Di saat seperti ini, peran strategis Indonesia di dalam kancah perpolitikan internasional perlu dimainkan. Indonesia harus bisa memberikan dorongan kepada PBB agar bisa mengambil peran dalam konflik yang terjadi di Mesir," ujarnya di Bekasi, Sabtu.

Menurut dia, persoalan politik yang melanda Mesir telah berujung pada tragedi kemanusiaan, karena banyaknya korban jiwa yang timbul akibat perseteruan saudara tersebut.

"Indonesia saya pikir bisa memberikan dorongan juga kepada lembaga Internasional untuk mengambil sikap, sehingga tidak berlarut dan memakan korban lebih banyak lagi," katanya.

Dikatakan politikus PKS itu, Indonesia dan Mesir memiliki pertalian sejarah yang positif, sehingga sudah sepatutnya untuk ikut mengambil peran.

"Mesir ini adalah salah satu negara yang pertama kali memberikan dukungan terhadap Kemerdekaan Indonesia," katanya.

Dikatakan Syaikhu, tindakan kekerasan terhadap manusia atas alasan apapun tidak dibenarkan.

"Pembunuhan ratusan demonstran di Mesir sebagai sebuah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat," katanya.

Menurut dia, Fraksi PKS di berbagai daerah akan berupaya menggalang dukungan dari seluruh anggota DPR lintas fraksi dalam upaya mendesak pemerintah Indonesia menjadi inisiator desakan kepada PBB untuk menuntaskan pembantaian warga Mesir.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement