Ahad 25 Aug 2013 06:00 WIB

Komandan Israel Ancam Perkosa Tawanan Bocah Palestina

Penjara Israel (ilustrasi)
Foto: EPA/Oliver Weiken
Penjara Israel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Betselem, organisasi HAM yang berbasis di Israel, merilis laporan yang sangat mencengangkan. Laporan tertanggal 22 Agustus itu menyebutkan bahwa anak-anak Palestina yang ditangkap oleh pasukan penjajah zionis diperlakukan dengan kekerasan.

''Mereka disiksa dan sebagiannya diancam untuk diperkosa dengan dakwaan melempar pasukan Israel dengan batu,'' sebut laporan Betselem seperti dikutip Infopalestina.

Organisasi ini mengaku pihaknya memperoleh puluhan laporan per Novemer 2009 dari warga Palestina dari Betlehem dan Bebron Tengah. Sebagian besar masih berada di bawah umur.

Mereka mengaku mengalami perlakuan kekerasan saat mereka diinterogasi. Bahkan, interogasi berubah menjadi ajang penyiksaan dalam beberapa kasus dan ancaman dari pihak polisi Pusat Ghos Atzion.

Laporan menyebutkan seorang anak Palestina berumur 14 tahun dari desa Hosan di Betlehem mengaku pernah diancam akan diperkosa.

“Aku dipaksa masuk oleh seorang integrator ke sebuah ruangan. Kepalaku dibenturkan ke tembok. Kemudian dia memukulku dengan kepalan tangannya, menampar dan menendangku kakiku. Sangat sakit tentu,'' katanya. ''Aku merasakan tidak mampu berdiri dengan kakiku. Setelah itu interogator mencercaku dan mengatakan hal-hal yang jorok tentang diriku dan tentang ibuku.''

''Dia kemudian mengancam memperkosaku dan melakukan tindakan pelecehan seksual jka aku tidak mengakui melakukan lemparan batu,'' katanya.

Remaja putri berusia 14 tahun itu mengaku sangat takut dengan ancamannya karena itu sangat keras. ''Saya ingat apa yang saya lihat di dalam berita tentang serdadu Inggris dan Amerika yang memperkosa dan merekam dan memotret warga Irak dalam keadaan telanjang,” katanya.

Betselem mengatakan pihaknya hingga Juli 2013 telah menghimpun 64 keterangan dan laporan dari 8 wilayah selatan Tepi Barat.

Semua laporan itu menegaskan tentang kekerasan yang dilakukan terhadap tawanan Palestina yang dilakukan oleh para interogator dari Polisi Pusat Gost Atzion. Sebanyak 56 diantaranya adalah terhadap anak dibawah umur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement