REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Surat kabar ternama Inggris Independent menerbitkan artikel berjudul 'Mesir Terbelah Menanggapi Pembebasan Mubarak'. Independent memulai laporannya dengan menuliskan momen ketika Husni Mubarak, mantan diktator Mesir, melepaskan senyum saat akan dibebaskan.
''Ketika Husni Mubarak akan dibebaskan dari penjara dan dibawa pergi dengan menggunakan helikopter, kamera sempat menjepretnya berkedip melepaskan senyuman,'' tulis laporan Independent.
Independent mengomentari bahwa senyuman Husni Mubarak itu telah membelah Mesir. Beberapa rakyat Mesir, yang sudah lelah melihat kerusuhan terus melanda negerinya, kemungkinan akan menyambut baik pembebasan Mubarak.
Tapi, senyuman Mubarak sebaliknya menjadi pukulan berat dan menyakitkan bagi revolusi Mesir yang telah mengorbankan banyak jiwa saat menggulingkan Mubarak pada 2011.
''Keluarnya Mubarak dari penjara adalah kemenangan telak musuh revolusi,'' kata Imad Syahin, seorang pengamat politik di Mesir.
Sementara Hazem Bassiouni, seorang aktivis yang gencar melakukan aksi sejak kudeta militer menggulingkan Presiden Muhammad Mursi, mengaku sangat kecewa dengan pembebasan Mubarak. ''Dia dibebaskan dan perjuangan kami sia-sia,'' katanya.
Setelah berhari-hari menjadi ajang perdebatan, Mubarak akhirnya dikeluarkan dari penjara untuk ditempatkan di rumah sakit militer dekat Sungai Nil.
Stasiun tv lokal memperlihatkan momen ketika helikopter membawa Mubarak (85) pergi menuju rumah sakit militer. Mubarak akhirnya dibebaskan, rakyat Mesir pun terbelah.