Ahad 25 Aug 2013 16:59 WIB

Salam Empat Jari Untuk Korban Kekerasan Mesir

Rep: Nur Aini/ Red: Nidia Zuraya
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengacungkan tangan simbol perlawanan rakyat Mesir terhadap kebiadaban militer mesir.
Foto: hurriyetdailynews.com
Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengacungkan tangan simbol perlawanan rakyat Mesir terhadap kebiadaban militer mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Salam dua jari untuk perdamaian kini tergantikan dengan simbol baru di Mesir. Salam empat jari atau 'Rabaa Hand' menjadi simbol untuk mengenang korban kekerasan dari kamp Rabaa al-Adawiya di Mesir awal bulan ini. Salam empat jari kini dikenal luas. 

Salam tersebut awalnya dipublikasikan dengan warna kuning cerah di situs jejaring sosial oleh massa Mesir yang mengenang demonstran Rabaa. Dalam bahasa Arab, Rabaa berarti keempat. Simbol empat jari kemudian digunakan untuk menunjukkan solidaritas kepada demonstran yang menjadi korban kekerasan militer Mesir. 

Pada pekan lalu, Menteri Kesehatan Mesir mengatakan 623 orang tewas terbunuh dan ribuan orang terluka saat pembubaran dua kemah demonstran pendukung presiden Muhammad Mursi di Mesir. Hari itu dinilai sebagai kekerasan sipil terparah dalam sejarah modern Mesir. Ikhwanul Muslimin menyebut jumlah korban tewas lebih banyak yakni mencapai 2.200 orang. 

Laporan Al-Arabiya, sejumlah kampanye diserukan untuk menggunakan salam empat jari di Facebook dan Twitter sebagai foto profil. Hal itu dinilai untuk menunjukkan solidaritas bagi korban. Salam empat jari itu diyakini pertama kali digunakan perdana menteri Turki, Erdogan. Dalam pidatonya pada 17 Agustus saat meluncurkan proyek renovasi wilayah urban, Erdogan memberi penghormatan bagi korban kekerasan di Mesir. Dia beberapa kali memberi salam empat jari. 

Salam empat jari juga diacungkan sejumlah pemain sepakbola Turki setelah mencetak gol. Pemain pertama yang diyakini pertama kali menggunakan salam empat jari adalah Emre Belozoglu, yang merupakan mantan pemain Inter Milan. "Dari sana, tanda itu diadopsi oleh aktivis anti-kudeta internasional," ujar blogger, Motasem A Dalloul. 

Salam itupun kemudian digunakan kelompok HAM di Istanbul dalam kaos dan bandana. Tanda empat jari berwarna kuning dan hitam digunakan untuk menggambarkan salam tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement