REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mantan presiden Mesir, Husni Mubarak muncul di pengadilan, tiga hari setelah dilepaskan dari penjara dan menjadi tahanan rumah. Mubarak menghadapi tuduhan terlibat dalam pembunuhan demonstran selama pemberontakan 2011. Dia duduk di tempat terdakwa bersama dengan dua putranya, mantan menteri dalam negeri, dan enam kepala keamanan. 

Sebelumnya, sidang terpisah dari pemimpin Ikhwanul Muslimin dan dua deputi ditunda. Laporan BBC, Ahad (25/8), menyatakan pengadilan berlangsung singkat. Sejumlah terdakwa lain tidak hadir, pengadilan akan dimulai lagi 29 Oktober mendatang. Pemimpin Ikhwanul menghadapi tuduhan terlibat pembunuhan demonstran yang menyerbu Kairo pada 30 Juni 2013 lalu.

Sementara itu, demonstran meminta Muhammad Mursi, pengganti Mubarak dikeluarkan dari tahanan. Mursi digulingkan militer tiga hari setelah demonstrasi besar-besaran. Pengadilan menyelidiki pelarian diri dari penjara Mursi saat penggulingan Mubarak, termasuk konspirasi dengan kelompok Hamas dari Palestina. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika