Senin 26 Aug 2013 06:00 WIB

Nama Mursi Dijadikan Merek Parfum

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Didi Purwadi
Muhammad Mursi
Foto: AP/Maya Alleruzzo
Muhammad Mursi

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Nasib politik Presiden terguling Mesir, Muhammad Mursi, sepertinya menyimpan duka sendiri bagi Islambuli Badir. Laki-laki 36 tahun ini sampai-sampai meracik parfum dan menjadikan nama tokoh utama Ikhwanul Muslimin itu sebagai merek dagangannya.

Sayangnya, kreasi wewangian warga Tepi Barat, Palestina itu diberangus. Badir digelandang kepolisian setempat lantaran dicurigai sebagai pendukung gerakan Islamis garis keras.

Toko parfumnya di Kota Tulkarem, Tepi Barat, pun ditutup. ''Polisi keamanan menyita semua botol-botol parfum yang berlabel Mursi. Mereka juga menyita semua alat komunikasi dan komputer miliknya (Badir),'' kata saudara Badir, Abdel Fattah Badir, seperti dilansir Huffington Post, Sabtu (24/8).

Abdel Fattah mengatakan penangkapan Badir sudah sejak sepakan lalu. Tepatnya Selasa (20/8), satuan kepolisian memborgol Badir tanpa ada surat peringatan. Hingga sekarang, kata dia, tidak ada kabar terang tentang keberadaan saudaranya itu.

''Kami memohon maaf jika penggunaan merek itu adalah pelanggaran (hukum),'' ungkap Fattah.

Kepolisian Palestina mengatakan penangkapan Badir tidak saja soal nama Mursi di salah satu produk bisnisnya. Seperti dikutip AFP, kepolisian punya kecurigaan terhadap Badir sejak kepindahannya dari wilayah Gaza.

Kepolisian mencatatkan nama Badir sebagai anggota kelompok bersenjata Hamas. Nama Badir juga dimasukkan ke dalam gerakan berbahaya di kawasan.

Akan tetapi, menurut Abdel Fattah, tuduhan itu tidak bisa dibenarkan. Penggunaan nama presiden terkudeta itu semata-mata hanya untuk menarik pelanggan. ''Nama Mursi, bagaimana pun juga, sudah ke seantero. Ini hanya bisnis menarik untuk pelanggan,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement