REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengkritik respon Washington terhadap klaim keterlibatan Israel dalam konflik Mesir yang disampaikan Erdogan beberapa hari lalu.
Pada Selasa (20/8) lalu, pemimpin Turki itu mengaku memiliki bukti Israel berada dibalik penggulingan presiden Mesir, Muhammad Mursi, yang dikudeta oleh militernya pada 3 Juli 2013.
Pernyataan Erdogan tersebut ditolak mentah-mentah oleh Amerika Serikat. ''Gedung Putih menggambarkannya sebagai pernyataan yang menyinggung, tidak berdasar dan salah," sebut laporan Daily News Egypt yang dipantau MINA pada Ahad (25/8).
"Mengapa Gedung Putih membuat pernyataan ini? Gedung Putih seharusnya tidak berbicara tentang hal ini. Jika ada yang pantas berbicara tentang ini, seharusnya Israel," kata Erdogan yang disiarkan televisi lokal.
Dia juga mengatakan pernyataan Gedung Putih itu mengecewakan. Erdogan menyebut pendekatan Washington sebagai sekutu NATO-nya adalah tidak pantas.
Dia menambahkan pembelaan terhadap Israel telah memperlihatkan sikap AS yang sesungguhnya. "Sangat penting untuk menunjukkan kepada dunia standar ganda mereka," kata Erdogan tanpa merinci.