NAURU -- Seorang pengacara pembela pencari suaka dituduh menjadi salah satu tersangka pemicu kerusuhan di pusat detensi atau tahanan pencari suaka di Nauru.
Pengacara itu berharap mendapat dukungan dari pengacara di Australia untuk mengambil alih kasus dan para klien yang sedang dibelanya.
Sementara itu pengadilan sekitar 127 terdakwa yang diduga terlibat pada kerusuhan yang terjadi bulan lalu, tidak akan gelar hingga bukan November.
Namun pemeriksaan pendahuluan dijadwalkan dimulai pekan depan.
Kerusuhan tersebut menyebabkan kerugian hingga 60 juta dolar Australia.
Pengacara dari Melbourne, Simon Kenny dan Sam Norton di Nauru telah menjadi penasehat dan memberikan intruksi atas tuduhan itu. “Faktanya, mereka senang bisa bertemu dengan pengacara yang tidak bisa banyak membantu mereka, dibalik fakta bahwa kami bisa dapat membantu mereka di masa depan ... mereka sangat senang dengan itu,” jelas Kenny.
Kenny menggambarkan kondisi di lokasi penahanan membuat depresi atau tertekan. “Para pengungsi di dalam kamp yang kami kunjungi telah dipisah dari kamp utama,” ceritanya.
Sedangkan Departemen Imigrasi Australia telah mengkonfirmasi terdapat dua keluarga, termasuk18 anak anak yang dipindahkan ke Nauru dalam tiga hari kemarin.