REPUBLIKA.CO.ID, ESSEX -- Polisi di Inggris memeriksa rekaman CCv untuk mengidentifikasi pelaku penyerangan masjid di Essex. Penyerangan tersebut merupakan yang terbaru dari serangkaian serangan sejak pembunuhan seorang prajurit di luar barak pada Mei lalu.
Penyerang masjid menyemprotkan busa di bawa pintu dan jendela tertutup di sebuah gedung pusat Islam di Harlow, Essex. Kemudian, dia mencoba membakar masjid.
Serangan menyebabkan kerusakan kecil dan gedung sudah bisa dipakai untuk shalat. Pemimpin masjid menduga berkembangnya prasangka anti-Muslim melatarbelakangi penyerangan masjid.
"Kami bekerja keras dengan masyarakat setempat, membangun jembatan, dan kami berharap tidak memiliki masalah seperti ini, tetapi iklim saat ini ada unsur tidak senang dalam masyarakat," kata Wakil Ketua Pusat Islam, Zia Rehman dikutip The Independent edisi Senin (26/8).
Serangan itu merupakan yang terbaru di masjid di tengah meningkatnya laporan kekerasan setelah pembunuhan Lee Rigby di Woolwich. Seorang pria dipenjara pekan lalu setelah mengancam jamaah dengan pisau di masjid Essex.
Geoffrey Ryan dipenjara selama sembilan bulan. Sebuah pusat komunitas Somalia di Muswell Hill, London Utara dibakar dua pekan setelah serangan Woolwich. Inisial kelompok sayap kanan, Liga Pertahanan Inggris ditemukan di luar gedung.
Namun, tidak seorang pun ditangkap atas penyeleidikan kasus tersebut. Bulan lalu, seorang mahasiswa Ukraina juga didakwa dengan pembunuhan dan serangan bom kecil dekat dengan masjid di West Midlands.