REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Angka kelahiran di Korea Selatan terus merosot. Ini menyusul meningkatnya kecenderungan untuk menunda perkawinan dan mempunyai anak.
Statistik Korea memaparkan, jumlah bayi yang baru dilahirkan pada Juni sebanyak 33.400. Turun 12,6 persen dari tahun sebelumnya.
Angka itu menandai bulan keenam berturut-turut di mana jumlah kelahiran di negeri tersebut turun. Selama enam bulan pertama tahun ini, angka kelahiran turun 8,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Xinhua melaporkan, rendahnya angka kelahiran itu terjadi saat generasi muda yang cukup usia kian berusaha menunda perkawinan. Generasi muda juga menunda untuk memiliki anak di tengah meningkatnya biaya membesarkan anak dan biaya kehidupan sehari-hari.
Angka kelahiran yang sangat rendah tersebut memicu keprihatinan mengenai merosotnya warga usia kerja. Termasuk kerugian yang diakibatkan terhadap potensi pertumbuhan di negeri itu dan meningkatnya biaya kesejahteraan.