CANBERRA -- Sejumlah warga di Canberra harus menunggu setidaknya sampai Kamis malam sebelum tong sampah di rumah mereka dikosongkan. Tong sampah dari sekitar 22 ribu rumah di kawasan itu tidak terangkut, menyusul aksi mogok kerja para petugas kebersihan yang berlangsung sejak Jum’at lalu.
Phillip Perram dari Layanan wilayah dan kota (TAMS) mengatakan pekerja dari perusahaan Cleanaway akan kembali bekerja mengumpulkan sampah pada Selasa malam di kawasan Campbell, Hackett dan Watson, tapi warga di pinggiran kota lainnya harus menunggu sampai Kamis. "Saya harap aksi mogok kerja selama 8 hari ini akan selesai Kamis malam dan tong sampah warga akan kembali dikosong sehingga bisa digunakan kembali Jumat besok,” katanya.
"Jika hal itu tidak terjadi, paling lambat akan dikerjakan Sabtu mendatang.”
Komite Keadilan Kerja Australia mendapati mogok kerja petugas kebersihan ini ilegal dan memerintahkan agar tidak melakukan aksi mogok lagi. Menyikap aksi mogok petugas kebersihan ini, pemerintah Australia Capital Territory (ACT) telah meminta dewan kota tetangganya di Shire agar ikut membantu mengosongkan tong sampah warga di pinggiran kota.
Warga Canberra mengeluhkan tong sampah mereka yang penuh dan mereka tidak bisa menunggu sepekan lagi agar sampah-sampah tersebut diangkut.
Sejak Jum’at lalu, sekitar 40 orang petugas kebersihan yang bisanya mengangkut sampah dari rumah-rumah warga melakukan aksi mogok kerja.
Aksi itu dipicu keputusan pemerintah negara bagian yang mengalihkan kontrak pengumpulan dan daur ulang sampah kepada perusahaan lain mulai Oktober lalu.
Salah seorang petugas kebersihan dari Serikat Pekerja Transportasi (TWU), Klaus Pinkas mengatakan keputusan ini menyebabkan upah petugas kebersihan dipotong AUS$200 setiap pekan karena pengalihan kontrak ini, meskipun pemerintah telah berkomitmen tidak akan ada pemotongan upah dan kondisi pekerjaan.