Rabu 28 Aug 2013 08:32 WIB

Soal Suriah, Romania Bersikap Hati-Hati

Presiden Rumania, Traian Basescu (tengah berkaos), saat diwawancarai media.
Foto: AP
Presiden Rumania, Traian Basescu (tengah berkaos), saat diwawancarai media.

REPUBLIKA.CO.ID, BUKARES - Romania bersikap hati-hati atas situasi Suriah. Negara ini bersikap begitu, selama hasil penyelidikan PBB belum diperoleh, Presiden Traian Basescu, Selasa (27/8).

Romania punya analisisnya sendiri mengenai penggunaan gas beracun di Suriah, tapi takkan mengambil sikap sebelum para ahli PBB melakukannya, kata Kepala Negara Romania tersebut pada Pertemuan Tahunan mengenai Diplomasi Romania, di Bukares. "Harapan kami ialah tak ada serangan kimia yang diperintahkan oleh Pemerintah Suriah di negeri tersebut," katanya, seperti dilansir dari Xinhua, Rabu (28/8).

Ia menekankan, jika hasilnya negatif bagi negara suriah, maka hal itu akan mendorong campur tangan militer untuk mendepak rezim yang saat ini berkuasa di Suriah. "Romania akan mengeluarkan satu pernyataan, tak lama setelah Bukares menerima posisi para ahli PBB," kata Basescu.

Ia menambahkan, sampai saat itu, negaranya akan bersikap hati-hati. "Namun, kehati-hatian takkan bergerak sampai tidak memperlihatkan solidaritas buat sekutu kami jika Dewan Keamanan, NATO atau negara Barat memutuskan satu cara atau yang lain. Kami akan memperlihatkan solidaritas kepada sekutu kami," katanya.

Menteri Luar Negeri, Titus Corlatean, mengatakan pada pertemuan yang sama Romania khawatir oleh perkembanagn yang memburuk di Suriah, dan penting bagi misi PBB di lokasi untuk bisa menyelesaikan secepatnya penyelidikannya mengenai dugaan penggunaan senjata kimia.

Ia menggaris-bawahi Romania bertukar keterangan dengan Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa guna mendukung isyarat diplomatik yang akan segera menghentikan krisis di Suriah. Corlatean menambahkan, Romania juga khawatir dengan perkembangan di Suriah karena sangat banyak warga negara Romania tinggal di sana.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement