Rabu 28 Aug 2013 16:08 WIB

Kebocoran PLTN Fukushima Insiden Serius

Rep: Ichsan Emrald Alamsyah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Reaktor Nuklir di Fukushima, Jepang
Foto: AP
Reaktor Nuklir di Fukushima, Jepang

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Regulator nuklir Jepang mengatakan kebocoran air tanah yang terpapar radioaktif terus memasuki level serius. Otoritas Regulasi Nuklir (NRA), Rabu (28/8) ini bahkan meningkatkan pencemaran air beradioaktif hingga level 3, yang berarti insiden serius sesuai dengan skala internasional.

Menurut Juru Bicara NRA, Juntaro Yamada, dikutip dari CNN, mereka membuat keputusan itu setelah berkonsultasi dengan Badan Energi Atom Internasional. Ketika kabar kebocoran ratusan ton air radioaktif dari tangki penyimpanan pekan lalu, NRA sebenarnya berencana mengeluarkan peringatan sebagai situasi darurat.

NRA pada 19 Agustus lalu meningkatkan level kebocoran 300 ton (300 ribu liter) menjadi tingkat 1 atau bermakna anomali. Hingga kemudian keputusan untuk menaikkan level itu muncul setelah Menteri Jepang, Senin lalu mengibaratkan penanganan operator PLTN dengan permainan memukul tikus.

Artinya ketika Operator pembangkit, Tokyo Electric Power Company (Tepco) mencoba menutup salah satu kebocoran, maka muncul kebocoran lainnya. Menteri Industri, Toshimitsu Motegi, dua hari lalu mengatakan Pemerintah harus bergerak mengatasi masalah.

Bulan lalu, Tepco mengakui bahwa air tercemar radioaktif merembes keluar dari dalam PLTN ke Samudera Pasifik. Hal ini karena air berhasil keluar dari tanggul bahwa tanah yang dibangun untuk menutup kebocoran.

Setiap harinya, Tepco menyedot hampir 400 air bawah tanah ke dalam PLTN agar reaktor nuklir yang telah tak berfungsi tetap dalam kondisi dingin. Sementara, air tanah beradioaktif kemudian dimasukkan ke dalam tangki besar agar tak mencemari lingkungan.  Saat ini ada sekitar seribu kontainer dimana 93 persennya terisi air beradio aktif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement