REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Nilai tukar Rupee India terus merosot di bawah 68 per dolar AS, Rabu (28/8). Hal itu diikuti jatuhnya harga saham di tengah kekhawatiran investor asing yang mulai lari dari negara tersebut.
Selasa (27/8), investor asing menjual hampir satu miliar dolar AS saham India dalam delapan sesi. Kondisi itu mengkhawatirkan mengingat saham menjadi salah satu sumber utama arus modal masuk. Meski pun pembelian bersih sepanjang tahun ini masih 12 miliar dolar AS.
Rabu, Rupee mencapai rekor terendah di 68,75. Atau turun 3,7 persen setelah terjadi penurunan terbesar harian selama 18 tahun terakhir pada Selasa kemarin.
Kebutuhan untuk menarik modal asing sangat penting bagi negara yang mencatat defisit transaksi berjalan tinggi. Dalam inisiatif terbaru, pemerintah India mengusulkan pembentukan gugus tugas untuk meninjau perjanjian swap mata uang.
Hal itu dilakukan untuk mengurangi permintaan pasar pada dolar atau mata uang utama lainnya. Dalam laporan Al-Arabiya, Rupee kini jatuh sekitar 19 persen. Hal ini merupakan penurunan terbesar di antara mata uang Asia berdasarkan analisis Reuters.
Sementara itu, Indeks saham NSE India turun lebih dari dua persen. Sementara, yield obligasi 10 tahun naik sampai 9,04 persen.