REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat meminta dua orang yang berkebangsaan ganda, AS dan Iran dari penjara di Iran. Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, menyatakan Washington sangat mengkhawatirkan nasib mereka.
Ia juga meminta informasi lain mengenai nasib seorang warga AS yang menghilang di Iran pada Maret 2007.
"Amerika Serikat 'sangat khawatir' atas nasib warga yang dengan kewarganegaraan ganda, yaitu Amir Hekmati dan Saeed Abedini," kata Kerry dalam pernyataannya.
Hekmati muncul pada tayangan televisi nasional pada pertengahan Desember 2011 dan berbicara lancar dalam bahasa Persia maupun Inggris mengatakan bahwa ia dikirim Badan Intelijen AS (CIA) untuk menyusup ke kementerian intelijen Iran.
Keluarga Hekmati di AS mengatakan bahwa kepergian Hekmati ke Iran untuk mengengok neneknya dan menegaskan Hekmati bukan seorang mata-mata.
Sementara Abedini, yang menjadi warga AS serta berpindah agama menjadi Nasrani, mendapat hukuman delapan tahun penjara pada Januari lalu karena kegiatannya mendirikan gereja-gereja bawah tanah di Iran.
Istrinya, Naghmeh yang bermukim di negara bagian Idaho, AS bersama dua putra mereka, belum lama ini mengecam Presiden Barack Obama karena tidak membicarakan tentang suaminya.
Kerry juga meminta Iran untuk menemukan Robert Levinson, mantan agen FBI yang hilang ketika melakukan perjalanan ke Republik Islam Iran pada 2007 untuk membuktikan pemalsuan rokok di kawasan tersebut.
"Keluarganya memikul dengan tabah nasib ini serta kepedihan menjalani hari-hari penting dalam hidup mereka tanpa kehadirannya. Mereka tidak seharusnya menanggung beban lebih banyak dengan tidak mengetahui keberadaannya," ujar Kerry.
Iran bersikukuh menyatakan tidak memiliki informasi baru mengenai keberadaaan Levinson dan menyatakan bahwa ia tidak ada di negara tersebut.