Kamis 29 Aug 2013 23:05 WIB

Penyakit Mental dan Narkoba Sebabkan Disabilitas

Red:
Pecandu Narkoba
Pecandu Narkoba

CANBERRA -- Laporan yang dikeluarkan jurnal kedokteran The Lancet  menyebutkan, masalah kesehatan mental dan penyalahgunaan narkoba menjadi penyebab utama disabilitas dan gangguan kesehatan di seluruh dunia.

Tim periset meneliti kematian prematur dan hidup bertahun-tahun dengan disabilitas terkait lebih dari 200 penyakit di 187 negara.

Professor Harvey Whiteford, dari University of Queensland, mengatakan, laporan itu menunjukkan kesehatan mental dan penyalahgunaan pemakaian narkoba menjadi penyebab utama disabilitas di seluruh dunia.

Dijelaskan, Depresi terhitung sebagai lebih dari 40 persen penyebab disabilitas.

Periset juga meneliti penggunaan narkoba dan mendapati opioid menjadi penyebab terbesar orang sakit, disusul oleh amphetamine. Dan yang paling tergantung pada narkoba adalah pria berusia 20 sampai 29 tahun.

Wanita dan anak perempuan lebih besar kemungkinannya terpengaruh oleh gangguan kesehatan mental, sementara pria dewasa dan anak lelaki lebih diakibatkan masalah narkoba dan minuman keras.

Para periset tersebut mendapati jumlah terbesar penderita kesehatan mental dan penyalahgunaan pemakaian narkoba berada di kalangan orang berusia 10-29. Mereka mendapati bahwa antara 1990 dan 2010, lebih banyak warga Australia mencari pengobatan untuk keadaan seperti depresi dan kecemasan.

Profesor Harvey Whiteford menjelaskan, jumlah dana yang dikeluarkan untuk pelayanan di Australia jauh dari sepadan dengan ukuran beban yang ada.

Dijelaskan, para remaja dan usia separuh baya merupakan kelompok yang besar kemungkinannya terpengaruh, dan khususnya lebih banyak pria dilaporkan punya masalah dengan alkohol dan narkoba.
 
Disabilitas dan sakit ketergantungan opioid meningkat dengan hampir 75 persen selama dua dasawarsa ini. Para periset mengatakan, hampir seperempat disabilitas terkait kesehatan di Australia datang dari gangguan kesehatan mental dan penyalahgunaan narkoba.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement