Jumat 30 Aug 2013 07:09 WIB

Pertokoan Australia Lacak Gerak Telpon Genggam Pengunjung

Red:
Pelacakan telpon genggam
Pelacakan telpon genggam

SYDNEY -- Masyarakat pasti sudah terbiasa gerak geriknya diawasi oleh kamera pengawas atau CCTV di pertokoan, tapi bagaimana jika telpon selular anda yang dilacak geraknya ketika berbelanja di pertokoan atau pusat bisnis?

Itulah tren teknologi yang belakangan banyak diterapkan para pengelola pusat perbelanjaan di Australia – melacak pergerakan pengunjung yang keluar masuk lewat telpon selular.

Salah satu pusat perbelanjaan di Australia yang menerapkan sistem pengawasan ini adalah Mall Rundle di Adelaide. Pengelola memasukan teknologi pengawasan pengunjung baru ini dalam anggaran perbaikan pertokoan  mereka senilai AUS$30 juta.

Direktur Manajemen Rundle Mall, Ian Darbyshire  mengatakan teknologi  tersebut sudah di instal dan akan sangat membantu bisnisnya memperoleh informasi mengenai pergerakan konsumen.

"Anda bisa melihat apa objek di pertokoan anda yang menarik perhatian konsumen, dimana mereka biasanya  berkunjung, apa yang menghibur mereka,” tuturnya.

"Sebagian kawasan di pertokoan kami akan digunakan sebagai tempat penyelenggaraan acara – jadi jika nanti pada waktu tempat itu digunakan dengan menggunakan teknologi ini kita bisa melihat apakah banyak pengunjung yang datang, apakah even itu menarik, berapa lama mereka berkunjung, dan setelah itu mereka kemana.”

Teknologi bisnis online

Sebenarnya teknologi ini merupakan perluasan dari teknologi yang sudah umum diterapkan pelaku bisnis online.  Seperti diketahui, selama bertahun-tahun banyak toko online diam-diam menarik akses data konsumen yang sangat spesifik.  Misalnya mereka bisa tahu berapa lama seorang pelanggan menghabiskan waktunya dihalaman toko anda, produk apa yang dilihat dan yang tidak, berapa sering mereka berkunjung ke toko online anda.

Inhouse Group, salah satu penyedia layanan pelacakan produk offline, mengatakan teknologi ini sangat membantu pelaku usaha online bertempur meraup pelanggan.

Namun menurut Bos Inhouse Group, Clinton House masyarakat tidak perlu khawatir dengan teknologi ini, karena kliennya hanya mencari data umum saja. Bukan informasi khusus mengenai individu tertentu.

"Apa yang kami kerjakan semuanya anonim. Semuanya hanya berupa angka-angka saja – klien kami tidak tertarik dengan perilaku individu yang berkunjung ke pertokoan mereka. Jadi ini soal informasi angka secara umum saja,” ungkapnya.

Lalu bagaimana proses pelacakan itu? Inhouse Group mengatakan pelacakan pergerakan pengunjung ini dilakukan dengan dua jenis teknologi berbeda.

Ada yang menggunakan teknologi yang memanfaatkan sinyal WiFi dari perangkat telpon selular yang akan memberitahu lokasi pelanggan. Tapi ada juga teknologi lain yang diperkenalkan perusahaan IT dari Inggris - FootPath by Path Intelligence- yang melacak konsumen dengan  menggunakan sinyal jaringan di selular.

Kedua jenis teknologi ini bisa tetap melacak sinyal Selular anda meskipun perangkat anda dalam keadaan tidak aktif.

Inhouse memastikan kedua sistem ini hanya bisa melacak jejak saja, dan tidak bisa mengakses data apapun yang disimpan didalam  telpon selular penggunanya.

Namun demikian, konsumen tidak bisa menyadari jika pertokoan yang mereka kunjungi menerapkan atau tidak teknologi pelacakan telpon selular tersebut. "Kami sangat menghormati privasi klien, sebagaimana kami juga menghormati privasi pengunjung pertokoan, jadi kami tidak bisa mengungkapkan siapa-siapa saja klien kami” tegas House.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement