Kamis 29 Aug 2013 19:25 WIB

Inggris Hentikan Ekspor Barang Militer ke Mesir

Rep: Nur Aini/ Red: Dewi Mardiani
Kerusuhan di Mesir
Foto: Google
Kerusuhan di Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris menghentikan 49 izin ekspor ke Mesir untuk mencegah penggunaan barang militer untuk menyerang warga sipil dalam kerusuhan.

London telah membatasi ekspor ke Mesir bulan lalu dengan menarik lima izin untuk ekspor barang, seperti komponen infanteri tempur lapis baja, peralatan komunikasi untuk tank, dan bagian mesin senjata. Penghentian lisensi untuk tentara Mesir, angkatan udara, dan pasukan keamanan internal mencakup berbagai peralatan termasuk suku cadang untuk helikopter dan pesawat, perangkat lunak, dan peralatan komunikasi.

"Dengan situasi yang berkembang di Mesir, kami sepakat dengan mitra uni Eropa untuk melangkah lebih jauh dan menangguhkan semua izin ekspor untuk barang-barang yang dapat digunakan untuk menindas rakyat dalam negeri," ujar Sekretaris Bisnis, Vince Cable, dikutip Al-Jazeera, kamis (29/8).

Lebih dari 1.000 orang termasuk 100 polisi dan tentara tewas sejak militer menggulingkan Presiden Muhammad mursi pada 3 Juli dalam kekerasan internal terburuk di sejarah Mesir. Penghentian izin ekspor akan dikaji sampai kondisi Mesir membaik.

Pekan lalu, Uni Eropa menghentikan sementara bantuan keuangan atau militer ke Kairo. Sementara, pihak berwenang Mesir menindak keras Ikhwanul Muslimin dengan menahan lebih dari 60 orang terkait kelompok tersebut dalam waktu kurang dari 24 jam termasuk keluarga pemimpin Ikhwanul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement