Kamis 29 Aug 2013 22:37 WIB

Paus dan Raja Yordania: Perundingan Solusi Tunggal Suriah

Pasukan Pembebasan Suriah (FSA)
Foto: AP
Pasukan Pembebasan Suriah (FSA)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Paus Fransiskus dan Raja Abdullah dari Yordania pada Kamis sepakat bahwa pembicaraan adalah satu-satunya pilihan untuk mengakhiri kemelut di Suriah, kata Vatikan, saat Amerika Serikat dan sekutunya menimbang rencana serangan.

Abdullah terbang ke Roma khusus untuk menemui Sri Paus guna membahas kemelut Timur Tengah. Raja, Ratu Rania dan Paus berbicara secara pribadi selama 20 menit di istana Kerasulan Vatikan.

Raja dan Paus menegaskan bahwa upaya pembicaraan dan perundingan di antara semua unsur masyarakat Suriah, dengan dukungan masyarakat dunia, adalah satunya pilihan untuk mengakhiri kemelut dan kekerasan, yang tiap hari mengakibatkan banyak nyawa manusia hilang, hampir semua warga tak berdaya, kata pernyataan Vatikan.

Pada Minggu, Paus berbicara tentang "tindakan mengerikan" menyusul serangan gas beracun, yang penduduk di sekitar Damsyik katakan membunuh ratusan orang.

Paus dan raja itu bertemu sehari sesudah pejabat Amerika Serikat menjelaskan rencana serangan banyak negara atas Suriah, yang dapat berlangsung berhari-hari, dan seperti kata Washington serta sekutu Eropa dan Timur Tengah-nya katakan bahwa Presiden Suriah Bashar Assad harus bertanggung-jawab atas penggunaan senjata terlarang terhadap rakyatnya.

Sebagian besar warga Jerman menentang gempuran Barat terhadap Suriah setelah serangan kimia diduga dilakukan tentara Presiden Bashar Assad, kata jajak pendapat, yang diterbitkan pada Kamis.

Limapuluh delapan persen dari yang ditanya menyatakan menolak tanggapan tentara, sementara 33 persen mengatakan mendukungnya, kata jajak pendapat untuk televisi publik ZDF, yang mengatakan sembilan persen tidak memberi suara.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement