Kamis 29 Aug 2013 23:00 WIB

Tim PBB Tinggalkan Suriah Sabtu

Sekjen PBB Ban Ki-moon
Foto: AFP
Sekjen PBB Ban Ki-moon

REPUBLIKA.CO.ID, WINA -- Satuan pemeriksa PBB, yang menyelidiki kemungkinan serangan gas beracun di Suriah, akan meninggalkan negara tersebut pada Sabtu pagi. Hal itu diungkapkan Sekretaris Jendral PBB Ban Ki-moon pada Kamis (29/8) di Wina.

"Mereka akan melanjutkan penyelidikan hingga Jumat dan keluar dari Suriah pada Sabtu pagi serta melaporkan kepada saya segera setelah mereka keluar," kata Ban kepada wartawan.

Ia mengatakan akan membagi hasil dan ulasan atas sampel dan bukti dengan anggota Dewan Keamanan serta semua negara anggota PBB. Ban mengatakan telah berbicara dengan Presiden AS Barack Obama pada Rabu, sementara AS nampak semakin dekat dengan keputusan serangan militer.

"Saya menyampaikan harapan bahwa tim investigasi ini selayaknya diizinkan melanjutkan kerja mereka seperti yang dimandatkan oleh negara-negara anggota," katanya.

"Kami membicarakan bagaimana PBB dan dunia bisa bekerja bersama terutama dengan Amerika Serikat, (dan) bagaimana kita bisa mempercepat proses penyelidikan," ujarnya.

Ban berulangkali menyerukan tentangannya atas aksi militer di Suriah, satu hal yang didorong oleh AS, Inggris dan Prancis namun ditentang oleh anggota DK PBB lain, Rusia dan Cina.

Pada Rabu, Obama mengatakan ia belum membuat keputusan untuk melancarkan serangan militer, meski ia sudah pernah memberi peringatan bahwa penggunaan senjata kimia di Suriah berarti melanggar "batas merah" AS. "Diplomasi harus diberi kesempatan... perdamaian harus diberi kesempatan," kata Ban.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement