Jumat 30 Aug 2013 21:00 WIB

Malaysia Identifikasi 49 Geng Preman

Preman diringkus polisi (ilustrasi)
Preman diringkus polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kementerian Dalam Negeri Malaysia (KDN) mengidentifikasi 49 geng preman yang dianggap paling ganas dan berbahaya. Jumlah anggotanya mencapai 40.313 orang, terbanyak berasal dari etnis India diikuti Cina dan Melayu.

Media-media lokal di Kuala Lumpur, melaporkan, para preman dalam geng-geng tersebut sering terlibat dalam tindak kejahatan berat seperti pengedaran narkoba, tarik mobil, memungut uang perlindungan, pengawal klub malam, pembunuhan, dan penggunaan senjata api. Menurut KDN, dari total anggota geng tersebut, sebanyak 28.926 orang berasal dari etnis India, 8.214 Cina dan sisanya adalah gengster Melayu.

Sedangkan geng preman yang dianggap paling aktif, berbahaya dan terbesar adalah Geng 04 dan Geng 08, yang dikenal ganas ketika melakukan aksi kriminal dan kejahatan narkoba.

Sekretaris KDN Datuk Seri Abdul Rahim Mohamad Radzi mengatakan, kedua geng yang anggotanya dari etnis India itu aktif di daerah Lembah Klang, Kedah, Pulau Pinang, Johor, Perak, Negeri Sembilan, dan Melaka.

"Selain itu Geng 36 juga merupakan geng terbesar dengan anggota sebanyak 8.512 orang dan aktif di 32 kawasan sekitar Perak, Melaka, Negeri Sembilan, Selangor dan Kuala Lumpur. Semua nama geng preman yang disebutkan itu adalah ilegal dan menyalahi undang-undang," katanya.

Menurut Abdul Rahim, dengan pengidentifikasian itu, tidak ada pihak manapun yang bisa menggunakan nama terkait untuk didaftarkan sebagai organisasi. Semua akaun, aset, dan harta mereka juga akan diserahkan ke Kantor Insolvensi. Mereka yang melanggar ketentuan itu dalam bentuk apapun akan diseret ke pengadilan dengan ancaman hukuman penjara lima tahun atau denda 35 ribu ringgit (Rp 120 miliar).

Berbicara terpisah, Kepala bagian Kongsi Gelap, Judi dan Maksiat Bukit Aman, Datuk Abdul Jalil Hassan mengatakan geng Tiga Line dan Geng 30 merupakan pecahan dari Organisasi Kebajikan dan Dakwah Islamiyah Malaysia (Pekida) yang mayoritas anggotanya berasal dari etnis Melayu.

"Mereka mungkin anggota yang telah dipecat oleh organisasi tersebut. Dengan anggota sebanyak 729 orang, mereka melakukan aksi kejahatan terkait narkoba, derek mobil, menjaga tempat parkir ilegal, dan memungut uang perlindungan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement