REPUBLIKA.CO.ID, ILIGAN, -- Kebebasan berpendapat dan kemerdekaan pers di Filipina kembali tercoreng.
Seorang komentator radio ternama yang dikenal kritis terhadap dugaan korupsi dan peningkatan kejahatan di Filipina mati ditembak oleh seorang pria bersenjata. Polisi memberi keterangan insiden pembunuhan tersebut, Jumat (30/8).
Fernando Solijon, penyiar dan komentator di DXLS Love Radio dieksekusi dengan beberapa kali tembakan pada Selasa ketika ia hendak memasuki mobilnya setelah bertemu dengan rekan kerjanya di rumah seorang teman, demikian keterangan kepala polisi Kota Ligan, Crestito Rey Gonzalodo.
Begitu melakukan aksinya, si pria bersenjata langsung melarikan diri dengan sepeda motor yang dikendarai oleh pria lain. Solijon, 48 tahun, meninggal saat dilarikan ke rumah sakit.